Selasa, 01 Februari 2011

Serangan Cyber Semakin Canggih



Menurut sebuah studi dari Congressional Research Service, serangan cyber merugikan perusahaan sekitar 226 milyar dollar AS per tahun.

Serangan itu juga menjadi ancaman yang semakin meningkat bagi keamanan nasional. Direktur FBI, Robert Mueller (5/3) mengungkapkan bahwa para peretas tidak hanya mencuri data pemerintah, tetapi juga merusak data.
“Jika peretas membuat perubahan yang tak kentara, perubahan yang tak terdeteksi pada kode Anda, maka mereka dapat memiliki sebuah jendela permanen untuk mengetahui apa saja yang Anda lakukan,” kata Mueller, seperti yang dilaporkan Layanan Berita IDG.
“Beberapa industri menganggap hal ini sebagai kematian dengan 1.000 luka. Kita sedang mengalami pendarahan data, kekayaan intelektual, informasi, kode sumber, sedikit demi sedikit, dan dalam beberapa kasus kebocorannya luar biasa besar,” kata Mueller.
Dalam sebuah laporan resmi dari Bloor Research terungkap bahwa menginterupsi aliran informasi online telah menjadi cara baru bagi peretas untuk mencuri harta dunia. Seluruhnya termasuk suara, data dan video yang dikirim secara online rentan disusupi oleh peretas yang mencari informasi pribadi atau data penting.
Serangan worm, virus dan phishing pada sistem komputer hanyalah sebagian saja dari metode yang digunakan. Seiring dengan majunya program perlindungan terhadap virus yang digunakan pada komputer, maka serangan menjadi “semakin canggih dalam upaya menerobos pertahanan tersebut,” kata laporan itu.
Laporan tersebut mengutip angka-angka dari Webroot, menyebutkan bahwa 85 persen infeksi malware baru berasal dari ekploitasi berbasis Web. Perbedaan utama antara bagaimana dahulu serangan dilakukan, dan bagaimana mereka melakukannya sekarang, adalah bahwa mereka telah menetapkan target terlebih dahulu. Banyak peretas sudah tidak lagi secara membabi-buta mengirimkan malware ke Web.
Serangan itu “menjadi semakin difokuskan dalam upaya untuk menghindari pertahanan yang utamanya berdasarkan pada pencegahan terhadap eksploitasi celah keamanan yang telah diketahui,” demikian tertulis dalam laporan.
Beberapa peretas sedang beralih ke cara yang lebih bertendensi. “Perusahaan-perusahaan jahat telah  menciptakan penyedia jasa layanan Internet lengkap yang bertujuan mengirimkan spam, pesan phishing, atau menyebar virus,” kata Craig Shue dari Oak Ridge National Laboratory’s (ORNL) Computational Sciences and Engineering Division.
“Para penyedian jasa layanan Internet yang telah terinfeksi dan mempunyai pelanggan dengan komputer terinfeksi, maka dapat digunakan untuk melancarkan serangan atau mencuri data pelanggan tersebut,” kata Shue.
Meskipun beberapa peretas berhasil ditangkap melalui langkah ini, namun banyak peretas lain masih mampu menghindari deteksi, menurut ORNL.  (Joshua Phillipp/The Epoch Times/pls)

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords