Kamis, 03 Februari 2011

Perspektif Lain Pengobatan Timur Dan Barat



Saya pernah membaca sebuah artikel di New York Times, membahas percobaan ilmiah yang membuktikan air hangat dapat meringankan gejala flu. Penelitian ini dilakukan ilmuwan Inggris yang membandingkan efek minuman hangat dengan minuman suhu kamar terhadap pengurangan gejala flu. Mereka menemukan bahwa air hangat dapat meringankan gejala seperti hidung meler, batuk dan sakit tenggorokan, sedangkan yang kedua hampir tidak punya efek sama sekali.

Sewaktu membacanya saya merasa agak geli, karena sesuatu yang telah saya kenal sejak kecil harus dibuktikan dulu oleh para ilmuwan agar ia dapat diterima sebagai fakta. Contoh kasus yang serupa yakni, orang Tionghoa tahu bahwa orang dapat mudah terserang diare setelah terkena udara dingin, oleh karena itu mereka percaya bahwa sangat penting untuk menjaga tubuh tetap hangat.
Namun ketika saya datang ke Amerika, saya menemukan bahwa masyarakat di sini tidak berpikir bahwa diare ada hubungannya dengan udara dingin. Sebaliknya mereka percaya bahwa ini disebabkan oleh bakteri dan sehingga mereka tidak memperhatikan untuk menjaga kehangatan tubuh.
Perbedaan kebudayaan Timur dan Barat sangat jelas dalam kasus ini. Ini memberitahu kita bahwa cara mengatasi masalah di antara orang yang berbeda  pandangan akan jadi berseberangan. Dalam kebudayaan tradisional China, prinsip Yin (negatif) - Yang (positif) dan Lima Elemen telah merasuk dalam cara berpikir dan berdampak besar dalam aspek bagaimana orang memahami diri sendiri dan lingkungannya.
Namun ilmu kedokteran Barat malah menekankan pada perubahan permukaan. Terutama zaman modern ini, gejala penyakit cenderung dijelaskan pada tingkat molekuler, sehingga mengakibatkan sebuah sistem yang sangat kompleks.
Misalnya ketika orang menghadapi kesulitan sepanjang hidupnya. Jika ia memperlakukan masalah secara dangkal, ia akan fokus pada apa yang ia rasakan menjadi penyebabnya dan melihat manifestasi permasalahan itu secara permukaan, menerapkan teori dan memecahkannya. Solusi yang diambil sering kali melibatkan pembalasan atas apa yang ia percaya terhadap perlakuan yang tidak adil.
Masyarakat juga menghadapi segala macam krisis, baik secara finansial, kultural dan moralitas. Selain metode administrasi, permasalahan biasanya diatasi melalui polisi atau secara militer.
Solusi ini mungkin akan memperlambat krisis atau pemecahan masalah untuk sementara waktu. Namun jika gagal memahami penyebab fundamentalnya, masalah akan terulang kembali, atau berubah menjadi bentuk lain kemudian kembali lagi.
Permasalahan sosial timbul dalam berbagai bentuk dan termanifestasi sebagai krisis yang sangat kompleks. Namun jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, kita dapat mengetahui dasar penyebabnya adalah hilangnya hati nurani dan merosotnya moralitas.
Jika orang menyadari ini, maka tidak akan sulit menemukan jalan keluarnya. Seperti pada pohon, jika akarnya dalam dan batangnya kuat, maka pohon dapat menahan angin yang kencang. Jika orang hanya memfokuskan diri pada penguatan cabang dan pucuk pohon, kemungkinan akan roboh saat diterpa badai.
Dahulu saya juga terbiasa mencari penyelesaian dalam keruwetan pemikiran yang dangkal tersebut. Namun sekarang saya telah mempelajari Sejati–Baik–Sabar, dan menemukan jawabannya atas semua pertanyaan saya.
Dalam alam semesta yang tak terbatas, semua makhluk diberikan kesempatan untuk memosisikan diri sehingga mereka dapat memiliki masa depan yang cerah. 

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords