Jumat, 20 Juli 2012
Wozniak: Steve Jobs Pernah Disingkirkan Apple
Published :
00.16
Pendiri Apple, Steve Wozniak mengenang Steve Jobs ketika berbicara dalam seminar "Innovation& Creativity" di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 18 Juli 2012. Menurut Wozniak, Steve Jobs sempat disingkirkan dari Apple. Insiden ini terjadi pada Mei 1985 seperti tercantum dalam buku biografi Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson. Jobs saat itu tidak mematuhi perintah dewan eksekutif Apple.
"Dia disingkirkan dari perannya memimpin di Apple. Saat itu ada begitu banyak masalah. Wewenangnya dicopot, tapi dia tidak dikeluarkan dari Apple. Dia akhirnya memutuskan untuk kembali berkecimpung di dunia itu. Dia menyadari tujuan hidupnya untuk membuat komputer terbaik seperti semangatnya di Apple, makanya dia membentuk NeXT," ujar Wozniak pada seminar "Innovation& Creativity" di Balai Kartini, Jakarta, Selasa 18 Juli 2012.
Menurut mantan CEO Apple, John Sculley, saat itu Apple dalam kondisi sangat menguntungkan dengan uang US$2 miliar. Tapi, perseteruan dengan Jobs disebabkan masalah pemasaran dan harga Apple II serta Macintosh.
"Dia ingin memangkas harga Macintosh, sementara saya ingin fokus pada Apple II karena ini perusahaan publik," ujar Sculley seperti dilansir dari CBS News.
NeXT didirikan pendiri Apple, Steve Jobs setelah dia mengundurkan diri dari Apple pada 1985. Perusahaan ini memperkenalkan NeXT Computer pada 1988 dan NeXTstation pada 1990. Apple akhirnya membeli NeXT pada 20 Desember 1996 seharga US$429 juta ditambah 1,5 juta bagian saham Apple.
Akuisisi NeXT ini menjadi dasar pengembangan Mac OS. Dengan mendaratnya kesepakatan itu, Jobs pun kembali ke Apple sebagai konsultan pada 1997. Pada pekan 4 Juli, dia menjabat sebagai CEO sementara. Baru pada 2000, posisi CEO dipegang Jobs secara tetap.
Kembali bersama Apple, Jobs pun belajar mengelola dengan baik. Menurut Wozniak, Jobs lebih memerhatikan detail produknya dan pengelolaan barang. Cara Jobs mengenalkan produk Apple juga telah menjadi bagian integral dari Apple.
"Semua perangkat Apple menjadi representasi Steve (Jobs), makanya produk itu selalu terlihat menakjubkan," ujar pria yang dilahirkan pada 1950 ini.
Berbeda dengan Jobs, Wozniak tidak tertarik masuk dalam manajemen Apple.
"Di dunia bisnis itu saya harus menyakiti orang lain, harus memecat orang," ujar pria yang pernah menjadi juara pertama kompetisi Tetris dunia ini.
"Saya tidak ingin berpolitik dalam menjalankan bisnis. Saya hanya ingin menjadi teknis yang memberikan produk terbaik untuk orang lain," tutur Wozniak," imbuhnya.
Wozniak bercanda, Apple beruntung tidak dipimpin olehnya. Saat ini Apple sudah ditangani oleh yang tepat. Menurutnya, pekerja Apple sudah bekerja sangat keras untuk kemajuan perusahaan.
"Saya tidak peduli dengan posisi perusahaan nomor satu atau dua. Tapi, saya lebih khawatir Apple tidak membuat produk yang bagus lagi," ujarnya.
Wozniak mengenang kegagalannya karena tekanan bisnis dulu. Menurutnya, dulu mereka terlalu terburu-buru meluncurkan produk. Dia berpikir tugasnya membuat produk yang baik. Kompetisi itu urusan bagian pemasaran. Tapi, Jobs sangat khawatir dengan kompetisi ketika seharusnya berkonsentrasi mengembangkan produk.
"Kami gagal karena terlalu cepat. Kami tidak mengembangkan produk hingga matang. Macintosh keluar terlalu dini. Kami harusnya menunggu produk hingga terjangkau," ujar mantan karyawan Hewlett-Packard ini.
"Apple kini merahasiakan pengembangan setiap produk yang hendak diluncurkannya. Jika seluruh dunia tahu produk yang dikerjakan Apple, mereka akan ditekan untuk segera meluncurkan produk yang belum siap. Ambil waktu yang Anda perlukan untuk mengembangkan produk," ujar pria yang akrab disapa Woz.
Ketika ditanya mengenai peristiwa Jobs meninggal, mata Wozniak sontak berkaca-kaca.
"Saya sedih mendengar suaranya ketika itu ditayangkan di TV. Saya sangat merindukannya. Saya berharap dia ada di sini. Saya senang dia mengerjakan yang telah dilakukannya untuk dunia," tuturnya dengan suara tercekat.
VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar