BERLIN - Ahli robotika Jerman, Stefan Ulrich, mengembangkan sebuah robot berbentuk bantal yang diklaim bisa merasakan emosi manusia.
Robot bantal bernama Funktionide ini mampu membantu seseorang membunuh rasa kesepian.
Funktionide dilengkapi dengan sensor khusus yang dapat bereaksi terhadap sentuhan pemiliknya.
Robot berbentuk bantal ini bisa menunjukkan seseorang apakah sedang dalam keadaan bahagia atau mungkin sedang jatuh cinta.
Funktionide dilengkapi dengan sensor khusus yang dapat bereaksi terhadap sentuhan pemiliknya.
Robot berbentuk bantal ini bisa menunjukkan seseorang apakah sedang dalam keadaan bahagia atau mungkin sedang jatuh cinta.
Funktionide bisa membungkus pemiliknya dan bahkan memberi mereka pelukan.
Robot ini awalnya dikembangkan untuk meringankan seseorang dari rasa kesepian. Funktionide menggunakan teknologi otot buatan.
Ulrich melakukan penelitian ke dalam plastik yang akan berubah bentuk ketika sebuah arus listrik diterapkan. Baha ini disebut juga dengan polimer elektro aktif.
Robot ini awalnya dikembangkan untuk meringankan seseorang dari rasa kesepian. Funktionide menggunakan teknologi otot buatan.
Ulrich melakukan penelitian ke dalam plastik yang akan berubah bentuk ketika sebuah arus listrik diterapkan. Baha ini disebut juga dengan polimer elektro aktif.
Funktionide bereaksi terhadap tekanan, temperatur kulit dan warna untuk menghasilkan respon seperti reaksi manusia.
"Robot ini bisa menggantikan kebutuhan akan rasa rindu terhadap kekasih," kata Ulrich seperti diberitakan Digital One.
"Orang-orang sudah terbuai dalam harta benda. Dan melindungi diri dari kehidupan nyata dengan teknologi. Jadi jika robot dan benda dapat memenuhi semua kebutuhan emosional mereka juga,. Mengapa mereka membutuhkan manusia lainnya?" kata Ulrich.
Sebelumnya, pada Juni 2011, ahli robotika Jepang, Hiroshi Ishiguro juga telah mengembangkan robot Telenoid R1. Robot tersebut seukuran bayi namun tidak memiliki lengan atau kaki. Telenoid adalah perangkat komunikasi yang sensitif, yang mampu menangkap gerakan pengguna melalui webcam dan kemudian merekam dan menyimpannya.
"Jika seorang teman berbicara dari Telenoid, kita dapat membayangkan wajah teman di wajah telenoid itu, dan melepaskan rasa rindu bersama," kata Ishiguro diberitakan Daily Mail.
Funktionide sejatinya adalah sebuah konsep untuk menghubungkan manusia dengan robot secara emosional, di masa depan nanti bukan tidak mungkin teknologi seperti ini akan memainkan peran besar bagi kehidupan kita.
Namun, bagaimana mungkin masa depan seperti itu akan terjadi? atau apakah tandanya manusia bisa jatuh cinta pada mesin suatu hari nanti? atau justru mesin yang jatuh cinta terhadap manusia? Semoga saja tidak. (ar/ok/gmd)
"Orang-orang sudah terbuai dalam harta benda. Dan melindungi diri dari kehidupan nyata dengan teknologi. Jadi jika robot dan benda dapat memenuhi semua kebutuhan emosional mereka juga,. Mengapa mereka membutuhkan manusia lainnya?" kata Ulrich.
Sebelumnya, pada Juni 2011, ahli robotika Jepang, Hiroshi Ishiguro juga telah mengembangkan robot Telenoid R1. Robot tersebut seukuran bayi namun tidak memiliki lengan atau kaki. Telenoid adalah perangkat komunikasi yang sensitif, yang mampu menangkap gerakan pengguna melalui webcam dan kemudian merekam dan menyimpannya.
"Jika seorang teman berbicara dari Telenoid, kita dapat membayangkan wajah teman di wajah telenoid itu, dan melepaskan rasa rindu bersama," kata Ishiguro diberitakan Daily Mail.
Funktionide sejatinya adalah sebuah konsep untuk menghubungkan manusia dengan robot secara emosional, di masa depan nanti bukan tidak mungkin teknologi seperti ini akan memainkan peran besar bagi kehidupan kita.
Namun, bagaimana mungkin masa depan seperti itu akan terjadi? atau apakah tandanya manusia bisa jatuh cinta pada mesin suatu hari nanti? atau justru mesin yang jatuh cinta terhadap manusia? Semoga saja tidak. (ar/ok/gmd)
www.suaramedia.com
0 comments:
Posting Komentar