Selasa, 01 Februari 2011

Metode Baru Deteksi Melamin dalam Susu



Asisten profesor College of Engineering, Universitas Miami, Na Li dan sejumlah kolaboratornya telah mengembangkan cara cepat, mudah dan ekonomis sebuah metode untuk mendeteksi melamin dalam susu. Melamin adalah senyawa yang ditemukan dalam makanan hewan dan produk susu yang terkontaminasi dari China, masing-masing pada 2007 dan 2008. Produk susu tercemar tersebut mengakibatkan ribuan orang sakit, terutama pada anak-anak. Situasi ini telah menimbulkan kekhawatiran akan produk China yang telah tersebar di seluruh dunia.
Pemantauan sejumlah produk yang tercemar melamin secara terus menerus telah menjadi perhatian dunia internasional. Melamin merupakan zat yang biasanya digunakan dalam produksi plastik dan pupuk. Karena melamin memiliki kandungan nitrogen tinggi, bila ditambahkan dalam makanan dapat mengakibatkan hasil produk tersebut memiliki kandungan protein lebih tinggi selama dilakukan pengujian standar. Apabila dalam pencernaan, bahan kimia itu dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius bahkan mengakibatkan kematian dalam beberapa kasus.
Metode baru tersebut dijelaskan dalam penelitian yang berjudul "Rapid Detection of Melamine in Whole Milk Mediated by Unmodified Gold Nanoparticles," yang diterbitkan secara online oleh jurnal Applied Physics Letters.
Penelitian ini mengembangkan suatu pendekatan dan akurasi terhadap pendeteksian melamin dengan menggunakan nanopartikel emas serta warna ganda dan uji presipitasi. Metodologi pendeteksian secara lengkap dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 15 menit.
"Metode pendeteksi melamin dalam susu saat ini mahal dan membutuhkan cukup waktu," ujar Na Li, asisten profesor Department of Mechaical and Aerospace Enginering, Universitas Miami, yang juga sebagai penulis senior penelitian ini. "Pekerjaan kami ini merupakan langkah signifikan terhadap pendeteksian melamin secara cepat, mengacu isu global yang krusial."
Langkah awal para peneliti adalah memisahkan kasein-komponen dasar susu, yang dapat menghambat pendeteksian melamin. Kemudian, mereka menambahkan nanopartikel emas ke dalam larutan tersebut. Interaksi antara nanopartikel emas dan melamin akan menyebabkan perubahan warna dramatis yang mengindikasikan adanya kandungan melamin. Apabila ada mengandung melamin, warna larutan akan berubah dari warna merah menjadi biru dalam hitungan detik dan dapat diukur dengan baik oleh inspeksi visual dan spektrofotometri. Asam sianurat, yang memiliki reaksi khusus terhadap melamin, diintroduksi secara bertahap untuk meningkatkan ketelitian. Apabila mengandung melamin, endapan akan segera terbentuk, yang juga dapat diukur baik secara visual maupun spektrofotometri.
"Metode ini memberikan peluang unik dengan menggunakan pendeteksi bersifat sangat sensitif dari nanopartikel untuk mencegah orang mengkonsumsi melamin yang sangat berbahaya bagi kesehatan," ujar Dean Ho, asisten profesor dari Department of Biomedical and Mechanical Engineering. Lurie,  Comprehensive Cancer Center pada Universitas Northwestern yang juga penulis pada penelitian ini mengatakan ,"Sangat penting memanfaatkan nanopartikel yang dapat mengolah dengan hasil tinggi, memungkinkan bagi metode ini, dapat digunakan secara luas."
Pada masa mendatang, para peneliti berharap dapat mengembangkan peralatan komersial sederhana yang dapat digunakan oleh orang awam, di rumah maupun di lapangan, untuk mendeteksi makanan yang terkontaminasi melamin.
"Metode kami ini tidak hanya menyajikan metode alternatif pada laboratorium pendeteksi yang ada saat ini, tetapi juga suatu cara untuk menyaring susu lebih awal, khususnya bagi petugas lapangan pada negara-negara berkembang," ujar Fang Wei, staf peneliti pada Department of Mechanical and Aerospace Engineering, Universitas California, Los Angeles. 

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords