Selasa, 01 Februari 2011

Kelembaban Udara, Energi Alternatif Baru



Air yang terkandung dalam atmosfer diperkirakan menyimpan muatan listrik yang dapat ditransfer ke semua materi yang bersentuhan dengannya.

Ini merupakan satu alternatif sumber energi baru yang mungkin dapat dimanfaatkan, menurut team ilmuwan dari universitas Campinas di Brasil.
Para ilmuwan memamerkan hasil-hasil penelitian mereka pada pertemuan American Chemical Society di Boston yang ke-240. Bentuk energi ini disebut tenaga listrik hygro (higroelektrisitas), yang berarti bahwa listrik tersimpan dalam kelembaban.
“Penelitian kami tentang konversi tenaga listrik dari atmosfer mungkin merupakan sebuah sumber energi alternatif masa depan“, demikian keterangan yang diberikan kepala penelitian Dr. Fernando Galembek pada konferensi pers. “Sumber tenaga baru ini mungkin bisa mempunyai efek yang sangat mirip dengan tenaga solar, sehingga bisa membantu beberapa rumah tangga menghemat rekening listrik bulanan.“
Sejak abad ke delapan belas para ilmuwan telah meneliti apakah air dapat menyimpan tenaga listrik dan mengeluarkannya kembali melalui pelepasan (discharge). Di masa lalu orang tidak percaya bahwa hal ini mungkin. Tetapi pada 1840, pekerja-pekerja dari Inggris menceritakan bahwa ketika tubuh mereka bersentuhan dengan uap yang keluar dari bejana, mereka dapat merasakan sengatan listrik yang menyakitkan, para  ilmuwan masa lalu sudah mulai menelitinya.
“Saya tidak meragukan prinsip elektro netralitas“, Galembeck menjelaskan dalam jurnal ilmu pengetahuan New Scientist, “tetapi hal itu jarang digunakan pada zat yang nyata.“ Prinsip ini mengatakan, bahwa suatu jumlah dari benda yang sempurna pada dasarnya murni tidak mengandung muatan (kosong, tidak berisi). Hal itu tidak berlaku bagi tetesan-tetesan air kecil dan besar di atmosfer, karena kebanyakan zat-zat yang berada di alam adalah tidak murni.
Pada 2009, Dr. Kate Ovchinnikova dan Dr. Gerald Pollack dari Universitas Washington menerbitkan laporan penelitian tentang itu, bahwa air sebenarnya bisa menyimpan muatan listrik. Sekarang penelitian-penelitian Galembeck menyediakan dokumen yang menegaskan bahwa tetesan air di atmosfer bisa menyimpan muatan.
Para peneliti menyimulasikan kontak dari air dengan partikel dari silisium phosphat dan aluminium phosphat yang banyak berada di udara. Mereka mengetahui, bahwa dengan naiknya kelembaban udara, partikel-partikel silisium akan berubah menjadi bermuatan negatif sedangkan partikel-partikel dari aluminium phosphat menjadi positif. Penemuan ini mengartikan bahwa air akan saling bertukar muatan dengan partikel-partikel itu.
“Ini adalah suatu petunjuk yang jelas, bahwa air di atmosfer bisa mengumpulkan muatan-muatan listrik dan kemudian bisa mentransfernya ke benda-benda yg bersentuhan dengannya“, kata Galembeck.
Berdasarkan penelitian ini, orang mungkin bisa membuat meteran listrik untuk mengukur higroelektrisitas dan menggunakannya mirip seperti fungsi sel solar.
Kalau kami mengetahui bagaimana proses terbentuk dan terdistribusinya elektrisitas di atmosfer, kami juga akan bisa menghindari kecelakaan dan kerusakan yang disebabkan petir.
Para peneliti yang melakukan percobaan dengan bermacam-macam logam untuk mencari bahan terbaik yang dapat menyimpan higroelektrisitas juga berpikir tentang bagaimana mereka bisa menurunkan tegangan listrik dengan bantuan dari alat penyimpan higroelektrisitas di atas atap di daerah-daerah yang sering tertimpa badai.
Jalan kami tentu masih panjang, tetapi keuntungan jangka panjang yang dapat diperoleh dari pemanfaatan higroelektrisitas bisa sangatlah besar, Galembeck menekankan. 

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords