Selasa, 01 Februari 2011

Komet Raksasa Pemicu Kehancuran Amerika



Sekitar 13.000 tahun yang lalu, selama lebih dari satu jam, Bumi dihujani ribuan pecahan komet seukuran peristiwa Tunguska, mendinginkan suhu permukaan planet ini, demikian yang dikatakan Profesor Bill Napier, seorang astronom dari Cardiff University Astrobiology Centre.

Ia mempresentasikan model barunya ini dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Penurunan suhu permukaan sekitar 8°C ini mengganggu pro-ses penghangatan permukaan Bumi yang terjadi pada zaman es terakhir dan menyebabkan lapisan es terbentuk kembali.
Bukti-bukti yang telah ditemukan telah menunjukkan bahwa perubahan katastropik ini terkait dengan peristiwa luar biasa yang datang dari luar planet kita. Kemunculan banyaknya lapisan kehitaman setebal beberapa sentimeter yang disebut sebagai “black mat” (matras hitam) ditemukan di banyak tempat di seluruh benua Amerika, mengandung jelaga-jelaga yang merupakan indikasi dari kebakaran hebat skala besar, dan ditemukan juga berlian heksagonal berukuran mikroskopik yang hanya dapat ditemukan di bekas kawah-kawah hantaman meteorit.
Penemuan ini menunjukkan bahwa peristiwa katastropik itu disebabkan oleh hantaman asteroid atau komet dengan garis tengah sekitar 4 km yang jatuh di atas lapisan es Laurentide, yang pada saat itu menutupi wilayah yang saat ini merupakan wilayah Kanada dan bagian Amerika Utara.
Pendinginan ini berlangsung selama lebih dari ribuan tahun, dan bertepatan dengan kepunahan dari 35 jenis mamalia yang menghuni wilayah Amerika Utara sekaligus menyebabkan kekacauan pada budaya Palaeoindian. Namun ada bantahan yang muncul dari kalangan ilmuwan yang menyatakan bahwa rasio perbandingan antara Bumi ditabrak oleh asteroid sebesar ini adalah seribu banding satu.
Apalagi kejadian ini “baru” berlangsung sekitar 13.000 tahun yang lalu. Dan panas yang dihasilkan oleh bola api raksasa (akibat hantaman asteroid) hanya akan menyebabkan kebakaran di kawasan di bawah bola api saja. Sehingga gagal menjelaskan mengapa dapat terjadi kebakaran skala besar.
Guna merevisi teorinya, Profesor Napier mengembangkan sebuah model dengan fitur-fitur baru tentang peristiwa itu. Menurut model itu, Bumi dihujani oleh material-material dari komet yang pecah. Ia menunjukkan bukti kuat bahwa komet itu mulai memasuki jajaran bagian dalam Tata Surya kita sekitar 20.000-30.000 tahun lalu dan kemudian berangsur-angsur pecah. Kejadian ini kemudian akan dikenal sebagai hujan meteor tahunan yang disebut Taurids Meteor Shower.
Ketika sebuah komet raksasa pecah, lingkungan dalam Tata Surya kita menjadi tempat yang sangat berbahaya. Pada saat itulah secara kebetulan, Bumi melintasi orbit di mana pecahan-pecahan komet itu berada dan gravitasi menarik pecahan-pecahan tersebut untuk kemudian menghantam planet kita.
Model baru menunjukkan bahwa kejadian itu berlangsung selama satu jam di mana pecahan-pecahan meteor itu secara bebas menghantam wilayah-wilayah di atas benua Amerika, masing-masing melepaskan energi setara dengan satu megaton bom nuklir, dan menyebabkan kebakaran skala luas pada saat itu.
Meski sudah berlangsung sekitar 30.000 tahun yang lalu, baru-baru ini pada 18 Januari 2000, bagian dari pecahan itu masih menghantam Bumi dan menimbulkan kawah tumbukan yang disebut Tagish Lake Meteorite Crater. 

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords