Selasa, 01 Februari 2011

Mengubah Pohon Secara Genetik Bisa Selamatkan Iklim


Tanaman seperti palem mungkin secara genetik bisa diubah untuk lebih banyak CO2. (FLICKR)

Menurut penelitian terbaru, pemanasan global mungkin dapat berkurang melalui tanaman dan pohon yang diubah secara genetik. Para peneliti mengatakan bahwa memodifikasi proses biologis secara alami di berbagai tanaman dapat meningkatkan penyerapan karbon dari atmosfir. Penelitian ini dipublikasikan pada edisi terbaru jurnal Bioscience.

Para peneliti di Lawrence Berkeley National Laboratory dan Oak Ridge National Laboratory menyarankan beberapa strategi untuk meningkatkan kemampuan tanaman dan pohon untuk menyerap CO2 dari atmosfer dan mengubahnya menjadi bentuk karbon berumur panjang. Mereka mengatakan bahwa perubahan genetik dapat meningkatkan efisiensi tanaman untuk menyerap cahaya, atau mengirim lebih banyak karbon ke akar tanaman untuk menghilangkan sirkulasinya selama beberapa abad.
Para ilmuwan juga mengusulkan perubahan terhadap tanaman sehingga mereka dapat berkembang di tanah yang tidak subur namun masih meningkatkan hasil bioenergi, yang selanjutnya mampu menggantikan kerugian akibat emisi gas rumah kaca.
Tanaman secara alami mengasimilasi CO2 di atmosfer melalui fotosintesis. Spesimen (jenis tanaman) dengan sistem akar yang luas, seperti tanaman herba dan pohon berumur panjang, menyimpan sejumlah besar karbon organik dalam banyak kehidupan baik di atas dan di bawah tanah. Tapi penyerapan ini hanya berlangsung selama tanaman itu hidup — saat tanaman dipanen atau membusuk, karbon akan kembali ke atmosfer.
Selain itu, tingkat di mana kehidupan tumbuhan di dunia secara alami berfungsi sebagai penyerap karbon tidak bisa menandingi karbon yang dihasilkan oleh industri modern. Laporan ini mencatat bahwa aktivitas manusia, seperti konsumsi bahan bakar fosil dan produksi semen, bertanggung jawab atas emisi tahunan sembilan giga ton karbon.
Sistem bumi dan laut dapat menyerap sekitar lima giga ton karbon antropogenik yang terlepas. Sisanya yang empat giga ton tinggal di atmosfer.
Untuk menghapus kelebihan CO2 dari atmosfer, ilmuwan menyarankan penerapan pemahaman masa kini dari tanaman biologi dan “mengeksplorasi seberapa menguntungkan pendekatan rekayasa genetika dapat membantu kita mencapai pertumbuhan yang signifikan” dari penyerapan karbon jangka panjang dalam “tumbuhan di bumi yang berbeda, seperti hutan, padang rumput, perkebunan bio-energi, dan pertanian.”
Para peneliti lebih lanjut menjelaskan bahwa karbon yang diserap dalam biomassa tanaman juga dapat memberikan kontribusi penyerapan melalui penambahan biochar buatan ke tanah, penguburan kayu, atau penggunaan produk tanaman berumur panjang. Biochar adalah bahan tanaman yang dimasak menjadi sejenis arang yang tahan lama. Memiliki sifat berpori dan dapat memperbaiki tanah.
Dengan memanipulasi faktor-faktor seperti tanaman, mikroba, dan biologi tanah — di samping perubahan genetik secara signifikan meningkatkan potensi phytosequestration — ilmuwan percaya bahwa lebih banyak karbon dapat dibuang secara signifikan dari atmosfir.
Jurnal Bioscience edisi Oktober mememasukkan beberapa gagasan lain tentang meningkatkan penyerapan karbon biologis.
Tidak semua orang percaya bahwa perubahan genetik adalah pendekatan yang terbaik. Artikel lain dalam edisi ini menganalisis kendala ekologi dan ekonomi substansial yang membatasi upaya-upaya tersebut. (Conan Milner/The Epoch Times/bdn)

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords