CHICAGO — Sebuah program komputer dapat mempelajari bagaimana membaca sandi suara dari bahasa berbeda dengan cara yang sama seperti bayi mengenali orang belajar bicara, demikian yang dikatakan para peneliti di Chicago.
Mereka mengatakan bahwa penemuan tersebut memunculkan keraguan pada teori yang mengatakan bayi yang dilahirkan telah mengetahui arti dari seluruh bahasa-bahasa di dunia.
“Perdebatan dalam kemahiran berbahasa ada di seputar pertanyaan seberapa spesifik informasi tentang bahasa itu dapat dihubungkan kedalam otak bayi dan seberapa banyak pengetahuan yang diperoleh oleh bayi mengenai bahasa adalah sesuatu yang dapat dijelaskan melalui sistem pembelajaran pada umumnya,” kata James McClelland, seorang professor psikologi di Universitas Stanford di Palo Alto, Kalifornia.
McClelland mengatakan program komputernya mendukung teori bahwa bayi secara sistematis memilah suara hingga mereka mengerti struktur dari sebuah bahasa.
“Masalah yang dihadapi anak-anak adalah ada seberapa banyak kategori dan bagaimana seharusnya saya berpikir tentang itu. Kami sedang mengusulkan sebuah cara untuk memecahkan masalah tersebut,” kata McClelland yang karyanya dipublikasikan dalam buku berjudul Proceedings of the National Academy of Sciences.
Berdasarkan perkembangan dari beberapa ide yang telah ada, ia dan sebuah tim peneliti internasional kemudian mengembangkan sebuah model komputer yang mirip proses otak bayi ketika sedang belajar berbicara.
McClelland dan rekan-rekan menguji model yang dibuatnya dengan mempresentasikannya dalam "training sessions" yang merupakan analisa pembicaraan yang terekam dalam bahasa Inggris dan Jepang antara ibu dan bayinya di sebuah laboratorium.
Apa yang ditemukan adalah komputer dapat mengenali bunyi dasar huruf hidup yang juga dikenali oleh bayi.
“Komputer itu mempelajari ada seberapa banyak suara di sana. Komputer dapat mengetahuinya,” ujarnya dalam sebuah wawancara telepon.
“Jika komputer mampu melakukan, maka seorang bayi juga dapat melakukan,” lanjutnya.
“Dimasa lalu orang sudah mencoba berargumentasi bahwa itu tidak mungkin bagi mesin untuk mempelajari halseperti ini, dan tentunya ini akan lebih sulit lagi diterapkan (bagi manusia),” katanya. "Dalam pandangan saya, argumen itu secara khusus tidak dapat diterima.
Sumber : http://erabaru.net
0 comments:
Posting Komentar