Minggu, 06 Maret 2011

Metode Mimpi

Epigraph pada halaman judul dari jilid ini menunjukkan kebiasaan yang biasanya saya gunakan untuk menyatukan diri saya dengan penggambaran dari mimpi saya. Saya mengusulkan untuk menunjukkan bahwa mimpi bisa diterjemahkan; dan setiap kontribusi terhadap penyelesaian masalah yang telah dibahas akan muncul hanya sebagai tambahan/pelengkap.

Pada hipotesa bahwa mimpi rentan jika diterjemahkan, saya kemudian menjadi tidak setuju dengan doktrin tentang mimpi –pada kenyataannya, dengan semua teori mimpi yang ada, kecuali teori yang dikemukakan oleh Scherner yaitu bahwa ‘menerjemahkan mimpi’ adalah menentukan ‘arti’dari mimpi tersebut, mengganti posisinya dengan sesuatu dalam rangkaian aktivitas psikis sebagai penghubung antara kepentingan dan nilai.
Tetapi, seperti yang telah kita lihat, teori ilmiah mimpi sama sekali tidak membahas tentang masalah penerjemahan mimpi; karena, menurut teori tersebut mimpi bukanlah aktivitas psikis, melainkan merupakan proses somatic yang akhirnya dianggap sebagai simbol dari alat psikis. Pendapat masyarakat umum selalu bertentangan dengan teori-teori ini.
Pendapat ini menegaskan keistimewaannya yang berjalan secara tidak logis, dan meskipun mereka mengakui bahwa mimpi tidak dapat dipahami dan tidak masuk akal, namun mereka tidak dapat menyangkal bahwa mimpi mempunyai aarti tertentu. Karena kurangnya intuisi, mereka cenderung menganggap bahwa mimpi mempunyai suatu arti, meskipun tersembunyi; bahwa hal tersebut dimaksudkan sebagai pengganti dari proses pemikiran lainnya, dan bahwa kita hanya harus menyingkapkan arti dari pengganti ini secara benar dengan tujuan untuk menemukan makna tersembunyi dari mimpi tersebut.
Maka dari itu, dunia yang tidak ilmiah selalu berusaha untuk ’menerjemahkan mimpi, dengan menerapkan satu atau dua metode penting yang berbeda. Metode yang pertama menggambarkan isi mimpi sebagai suatu kesatuan, dan mencoba menggantinya dengan mimpi lain yang dapat dimengerti dan selaras dengan mimpi tersebut. Ini disebut juga penerjemahan mimpi dengan menggunakan simbol; dan pada awalnya tentu saja akan hancur jika mimpi tersebut bukan hanya tidak dapat dimengerti tapi juga membingunkan.
Penafsiran mimpi yang dilakukan Yusuf terhadap mimpi Firaun merupakan gambaran contoh dari metode ini.  Tujuh lembu gemuk, yang muncul setelah tujuh lembu kurus dan menelan ketujuh lembu gemuk itu, merupakan simbol dari terjadinya kelaparan selama tujuh tahun di tanah Mesir, yang mana menurut prediksi akan menghabiskan persediaan makan yang telah dihasikan selama tujuh tahun. Kebanyakan dari mimpi buatan yang dibuat oleh para penyair bertujuan sebagai simbol, karena mereka meniru pemikiran yang disusun oleh penyair dengan tersamar yang tidak mungkin kita dapatkan dalam mimpi kita.


http://artimimpi.net

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords