Sabtu, 21 Juli 2012
Lima Petunjuk Penelitian Waktu Kematian Yesus
Published :
02.24
Kitab Perjanjian Baru menggambarkan kondisi saat Yesus disalib. Injil Matius Bab 27 menuliskan gempa yang terjadi bertepatan dengan saat Yesus disalib.
Injil Matius 27:51 memuat tulisan, "Dan ketika Yesus berseru dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah."
Untuk menganalisa aktivitas gempa, pakar geologi Supersonic Geophysical, Jefferson Williams bersama rekan peneliti Markus Schwab dan Achim Brauer dari Pusat Penelitian Ilmu Geologi Jerman mempelajari tiga inti lapisan dari pantai Ein Gedi Spa dekat Laut Mati.
Dalam menentukan tanggal penyaliban, Williams mengutip kertas Nature yang ditulis Colin Humphreys dan Graeme Waddington. Williams meringkas langkah kerjanya sebagai berikut:
1. Keempat kitab Injil dan Tacitus dalam Annals (XV, 44) sepakat penyaliban terjadi ketika Pontius Pilate menjadi penguasa Yudea pada 26-36 Masehi.
2. Semua Kitab Perjanjian Baru mengatakan penyaliban terjadi pada Jumat (Jumat Agung).
3. Keempat Injil sama-sama memuat Yesus meninggal beberapa jam sebelum awal hari Sabat kaum Yahudi (menjelang malam pada Jumat).
4. Injil sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) menunjukkan Yesus wafat sebelum malam tiba pada hari ke-14 bulan Nisan. Tepat sebelum perjamuan Paskah.
5. Injil Yohanes berbeda dengan Kitab Perjanjian Baru. Injil Yohanes mengindikasi Yesus wafat sebelum malam pada tanggal 15 bulan Nisan.
Jumat, 3 April 33 Masehi menjadi tanggal pilihan yang sesuai dengan penelitian dan pencocokan data dengan Injil. Tim Williams menyesuaikan dengan data astronomi dan kalender Yahudi.
Dalam data gempa, tim Williams mengakui aktivitas seismik yang berhubungan dengan panyaliban mengacu pada gempa bumi yang terjadi beberapa waktu sebelum atau sesudah penyaliban seperti rujukan dari Injil Matius. Gempa lokal terjadi antara 26 dan 36 Masehi.
Williams menilai gempa cukup energik untuk merusak sendimen Ein Gedi. Tapi, tidak cukup kuat untuk menghasilkan catatan sejarah tersendiri dan rekaman sejarah ekstra Alkitab.
"Jika kemungkinan terakhir ini benar, ini akan berarti laporan gempa dalam Injil Matius adalah jenis alegori," tulis peneliti seperti dilansir dari Discovery.
Williams mempelajari kemungkinan peristiwa alam lain yang dapat dikaitkan dengan kegelapan yang terjadi saat penyaliban.
Tiga dari empat Injil kanonik melaporkan kegelapan terjadi dari siang hingga sekitar pukul 15.00 sore setelah penyaliban terjadi. Williams berkeyakinan kegelapan tersebut bisa disebabkan pula oleh badai debu.
Williams menyelidiki endapan badai debu dalam sedimen yang bertepatan dengan gempa abad awal pertama di wilayah Yerusalem.
VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar