Selasa, 03 April 2012
50 Hektare untuk Ekskavasi Gunung Padang
Published :
04.59
Tim Bencana Katastropik Purba yang difasilitasi Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur untuk menyiapkan lahan 150 hektare guna melakukan tahap lanjutan penelitian kawasan megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun pemerintah setempat sepertinya tak sanggup menyediakan lahan seluas itu.
“Dari hasil pertemuan dengan Bupati, kami hanya sanggup menyediakan lahan seluas 50 hektare saja yang terbagi dalam tiga zonasi Gunung Padang sesuai kebutuhannya,” kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Himam Haris, pada VIVAnews, Senin 2 April 2012.
Luas lahan yang telah dibebaskan oleh Pemda Cianjur sesuai zonasi saat ini adalah zona inti seluas 1,5 hektare. Sedangkan zona penyangga yang sudah dibebaskan baru 4,5 hektare. Saat ini Pemda sedang mengupayakan pembebasan tambahan area untuk zona penyangga seluas 16 hektare sesuai kebutuhan.
Zona ketiga berupa zona wisata yang akan melibatkan masyarakat karena menyangkut perekonomian. Zona ini masih dalam tahap penelitian. Dengan adanya zona ketiga ini nanti masyarakat diharapkan mendapatkan penghasilan dengan tetap berpartisipasi menjaga keberadaan kawasan megalitikum Gunung Padang. Saat ditanya mengenai jumlah anggaran yang disediakan oleh Pemda Cianjur untuk pembebasan lahan ini, Himan tidak bersedia menyebutkannya.
Untuk penyedian lahan sesuai dengan kebutuhan Tim Bencana Katastropik Purba Pemda Cianjur terus berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Perlindungan dan Kepurbakalaan. Lembaga ini yang menentukan luas zonasi dan kebutuhannya. Berdasarkan rekomendasi dari lembaga ini, Pemda melakukan pembebasan lahan kawasan megalitikum Gunung Padang. “Jadi 50 hektare yang Pemda Cianjur akan siapkan sudah sangat cukup, meski jumlahnya tidak sesuai degan permintaan,” kata Himam.
Sebelumnya Tim meminta pemerintah setempat menyiapkan lahan seluas 150 hektare untuk persiapan melakukan ekskavasi. Lahan luas dibutuhkan untuk menyusun bongkahan bebatuan dan melihat konstruksi Gunung Padang. Proses ekskavasi ini akan dilakukan oleh tim arkeologi yang nantinya mencoba melihat bentuk asli dari punden berundak yang diduga dikandung di perut gunung. Berbagai penggalian akan dilakukan di berbagi titik yang luas sehingga mampu menguak misteri yang ada.
Dari hasil eksplorasi, awal tim telah membuat sebuah sketsa yang memperkirakan situs megalitik Gunung Padang mempunyai lima altar terbuka dengan puncak sebuah batu menhir menjulang yang sekarang telah rubuh. Untuk memastikan itu tim masih memerlukan pekerjaan lanjutan berupa ekskavasi.
Selain itu tim juga menemukan berbagai anomali baru berupa umpakan yang berjumlah 13 umpakan kecil. Ke-13 umpakan ini mengarah ke perkampungan penduduk. Tim merasa ini sebagai sebuah mata rantai baru dari penelitian Gunung Padang. Ini semua yang membuat tim mengajukan permintaan lahan hingga 150 hektare pada Pemda Kabupaten Cianjur. (sj)
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar