Saya terkejut menyadari bahwa saya mengabaikan beberapa serangan organis yang terjadi padanya. Seperti yang diketahui para pembaca, ini merupakan ketakutan yang sering terjadi pada para spesialis yang menangani penderita sakit syaraf, dan yang terbiasa menganggap histeria mempunyai banyak manifestasi – dokter menganggapnya sebagai sesuatu yang menyerang organ. Dengan kata lain, saya dihantui oleh perasaan ragu-ragu – saya sendiri tidak tahu dari mana datangnya – apakah ini merupakan peringatan untuk saya. Jika sakit yang dirasakan Irma berasal dari hal yang organis tersebut, maka bukanlah tugas saya untuk menyembuhkannya. Tentu saja pengobatan saya hanya untuk menghilangkan rasa sakit karena histeris. Pada kenyataannya saa ingin sekali menemukan kesalahan pada diagnosis tersebut, agar saya tidak bisa disalahkan karena kegagalan penyembuhan tersebut.
Saya mengajaknya ke jendela dengan tujuan memeriksa tenggorokannya. Sejenak ia menolak, seperti wanita yang malu karena menggunakan gigi palsu. Saya berpikir bahwa ia tak menginginkannya. Saya tak pernah memeriksa lubang mulut Irma. Kejadian dalam mimpi ini mengingatkan saya tentang suatu tes yang dibuat beberapa waktu lalu oleh seorang guru privat wanita, awalnya mengesankan seseorang yang sangat muda dan cantik, tetapi ketika ia membuka mulutnya, terlihat ia berusaha untuk menyembunyikan gigi palsunya.
Ingatan lainnya tentang tes kesehatan, dan juga rahasia yang mereka ceritakan sendiri, tentang kesalahan yang terjadi antara dokter dan pasien, mengingatkan mereka pada kasus ini. ’Ia tidak menginginkan ini’. Itu kesan yang pertama kali saya tangkap darinya, tetapi saya menduga ada arti lainnya. Dalam analisa seseorang mampu merasakan apakah arrière-pensées yang diterapkan terpakai atau tidak. Cara Irma ketika berdiri di jendela mengingatkan saya pada pengalaman lainnya. Irma mempunyai seorang teman yang sangaat saya hargai. Suatu sore ketika saya mencarinya, saya melihat ia berdiri di dekat jendela sama seperti yang terlihat di mimpi, dan dokternya, Dr. M memberitahukan bahwa ia mengalami diphtheritic membran.
Dr. M dan penyakit tersebut terus hadir dalam mimpi saya. Sekarang saya mengetahui bahwa selama beberapa bulan ke belakang saya selalu mempunyai alasan untuk mengatakan bahwa wanita ini terlalu histeris. Irma memperlihatkan kenyataan tersebut kepada saya. Tetapi apa yang saya tahu tentang keadaannya? Hanya 1 yaitu, sama seperti Irma di dalam mimpi saya, ia juga menderita karena sangat merasa tersiksa. Kemudian dalam mimpi saya, saya menukar posisi pasien saya ini dengan temannya.
Sekarang saya ingat bahwa sya sering menganggap bahwa wanita ini juga mungkin akan meminta saya untuk membebaskannya dari gejala-gejala tersebut. Tetapi terkadang saya berpikir hal tersebut mustahil karena ia sangat pendiam. Ia menolak, sperti yang ditunjukkan dalam mimpi. Penjelasan lainnya adalah mungkin ia tidak memerlukannya, karena pada kenyataannya ia menunjukkan bahwa ia cukup kuat untuk menguasai keadaannya tanpa bantuan orang lain. sekarang hanya tersisa beberapa ciri-ciri yang ditunjukkan oleh Irma dan temannya; pucat, bengkak dan gigi palsu. Gigi palsu ini mengingatkan saya tentang wanita pengajar tersebut; sekarang saya merasa cukup puas dengan gigi yang agak rusak. Ciri-ciri ini juga muncul didalam diri saya.
Wanita itu bukan pasien saya dan saya pun tidak berharap ia akan menjadi pasien saya, karena saya melihat ia tidak menyambut saya dengan baik, dan saya merasa ia bukanlah pasien yang patuh. Ia sangat pucat dan sangat merasa kurang enak badan, ia terlihat bengkak. Saya membandingkan pasien saya, Irma, dengan kedua orang wanita yang menolak untuk diobati tersebut.
Apa makksud saya ketika menukar posisi Irma dengan temannya di dalam mimpi saya? Mungkin karena memang saya ingin menggantinya; karena temannya membangkitkan simpati yang besar didalam diri saya, atau karena saya sangat menghargai kepintarannya. Saya menganggap Irma bodoh karena tidak menerima solusi yang saya berikan. Wanita linnya lebih bijaksana, dan kelihatannya memilih untuk mengalah. Mulutnya segera terbuka, ia akan lebih banyak berkata-kata daripada Irma.
Apa yang saya lihat pada kerongkongannya: sebuah tanda putih dan koreng yang berbentuk tulang turbinal. Tanda putih tersebut mengingatkan tentang dipteria, dan begitu juga yang dialami oleh teman Irma, namun hal ini juga mengingatkan sakit parah yang dialami oleh anak tertua saya dua tahun yang lalu, dan semua kecemasan yang timbul pada masa-masa sulit tersebut. Koren yang berbentuk tulang turbinal mengingatkan kecemasan terhadap kesehatan saya sendiri.
Pada saat itu saya secara teratur menggunakan kokain untuk menekan rasa sakit akibat bengkkak pada hidung dan saya mendengar beberapa hari sebelumnya bahwa seorang pasien wanita yang mengallami hal yang sama dengan saya didiagnosa mengalami necrosis pada selaput lendir hidungnya. Pada tahun 1885 sayalah orang yang merekomendasikan penggunaan kokain, dan saya sangat merasa bersalah karenanya. Seorang teman yang sangat saya sayangi, meninggal sehari sebelum saya bermimpi karena terjadi penyalahgunaan dengan cara pengobatan ini.
http://artimimpi.net
0 comments:
Posting Komentar