Ilustrasi: Online bersama anak (techherald.com)
Di era awal 1990-an, Internet masih cukup langka, termasuk di Indonesia. Akses Internet umumnya baru dijangkau oleh segmen perkantoran. Sementara, untuk segmen personal atau perumahan bisa dibilang minim sekali.
Di Amerika Serikat, hampir 80 persen balita dengan rentang usia 0 sampai 5 tahun menggunakan Internet setidak-tidaknya satu kali dalam seminggu. Bukan sekadar omong kosong. Temuan ini berdasarkan laporan yang dirilis Joan Ganz Cooney Center and Sesame Workshop, organisasi non-profit di bidang pendidikan.
Riset yang dibuat dengan menggunakan data-data dari 7 studi terakhir menunjukkan bahwa anak kecil yang menggunakan berbagai tipe media digital terus meningkat, bahkan cukup banyak yang ditemui mengkonsumsi lebih dari satu tipe media digital.
Analisa ini dilakukan dalam waktu kurang lebih seminggu. Kebanyakan anak-anak menghabiskan waktu mereka sekurang-kurangnya tiga jam sehari untuk menonton televisi, dan aktivitas menonton televisi di kalangan anak-anak pra-sekolah atau dibawah 5 tahun menoreh rekor baru dalam 8 tahun terakhir. Dari berbagai jenis media, televisi menguasai sekitar 47 persen.
Tingginya aktivitas menonton televisi turut mempengaruhi meningkatnya jumlah anak-anak yang menggunakan Internet. Dalam sebuah studi terhadap orang tua yang memiliki anak berusia 3 tahun ke bawah, ditemukan sekitar 60 persen anak-anak menonton video secara online.
Persentase itu perlahan-lahan menurun seiring anak-anak tersebut beranjak dewasa. Disinyalir karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Tetapi, sebuah studi lain menemukan bahwa anak-anak di rentang usia 8-18 tahun, sekitar 20 persennya masih mengkonsumsi konten video online, baik melalui ponsel maupun perangkat bergerak seperti iPod.
Berikut grafik hasil riset seputar aktivitas anak-anak dan media yang biasanya digunakan sehari-hari:
•
VIVAnews
0 comments:
Posting Komentar