Komet Tempel 1 dan satelit Stardust-NExT milik NASA saling berdekatan, 14 Februari ini. (space.com)
Misi Stardust-NexT milik NASA dan komet Tempel 1 saling bertemu di luar angkasa, tepat pada hari Valentine, 14 Februari ini. Meski tidak saling bersinggungan, pertemuan antara keduanya akan sangat dekat.
Pertemuan Stardust-NexT dengan Tempel 1 tersebut merupakan pertemuan pesawat ruang angkasa kedua dengan komet setelah pada 4 Juli 2005 lalu. Ketika itu, pesawat Deep Impact milik NASA berhasil melontarkan sensor ke arah Tempel 1 sambil mengamatinya ketika melintas.
Stardust-NexT, misi yang diluncurkan 4,5 tahun lalu bertugas untuk memperluas investigasi yang dilakukan oleh Deep Impact. Hasilnya diharapkan akan dapat mengungkap lebih banyak informasi seputar sistem tata surya.
“Stardust-NExT sudah mulai mengirimkan gambar-gambar komet itu yang diambil pada 18 Januari dari jarak 26,2 juta kilometer dan 19 Januari dari jarak 25,4 juta kilometer,” kata Joe Veverka, ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory, California, Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari Upi, 11 Februari 2011, pada tanggal 14 Februari mendatang, Stardust-NexT akan terbang dengan jarak hanya 199,5 kilometer saja dengan komet tersebut.
“Kami sudah menerima gambar-gambar pertama seputar komet Tempel 1,” kata Veverka. “Pertemuan pesawat antariksa dengan benda-benda angkasa yang demikian kecil dan cepat seperti komet di ruang angkasa yang maha luas merupakan tantangan tersendiri, namun kami gembira semua sudah dipersiapkan dengan baik,” ucapnya.
Komet Tempel 1 sendiri merupakan komet berukuran 7,6 x 4,9 kilometer. Ia mengorbit Matahari dengan periode 5,52 tahun. Disebut Tempel 1 karena ia ditemukan pertamakali oleh Wilhelm Tempel, astronom yang bekerja di Perancis pada 3 April 1867.
Pertemuan Stardust-NexT dengan Tempel 1 tersebut merupakan pertemuan pesawat ruang angkasa kedua dengan komet setelah pada 4 Juli 2005 lalu. Ketika itu, pesawat Deep Impact milik NASA berhasil melontarkan sensor ke arah Tempel 1 sambil mengamatinya ketika melintas.
Stardust-NexT, misi yang diluncurkan 4,5 tahun lalu bertugas untuk memperluas investigasi yang dilakukan oleh Deep Impact. Hasilnya diharapkan akan dapat mengungkap lebih banyak informasi seputar sistem tata surya.
“Stardust-NExT sudah mulai mengirimkan gambar-gambar komet itu yang diambil pada 18 Januari dari jarak 26,2 juta kilometer dan 19 Januari dari jarak 25,4 juta kilometer,” kata Joe Veverka, ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory, California, Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari Upi, 11 Februari 2011, pada tanggal 14 Februari mendatang, Stardust-NexT akan terbang dengan jarak hanya 199,5 kilometer saja dengan komet tersebut.
“Kami sudah menerima gambar-gambar pertama seputar komet Tempel 1,” kata Veverka. “Pertemuan pesawat antariksa dengan benda-benda angkasa yang demikian kecil dan cepat seperti komet di ruang angkasa yang maha luas merupakan tantangan tersendiri, namun kami gembira semua sudah dipersiapkan dengan baik,” ucapnya.
Komet Tempel 1 sendiri merupakan komet berukuran 7,6 x 4,9 kilometer. Ia mengorbit Matahari dengan periode 5,52 tahun. Disebut Tempel 1 karena ia ditemukan pertamakali oleh Wilhelm Tempel, astronom yang bekerja di Perancis pada 3 April 1867.
0 comments:
Posting Komentar