Rabu, 01 Februari 2012
Ilmuwan Deteksi Mumi Idap Kanker Prostat
Published :
03.54
Seorang profesor American University, Kairo, mengklaim menemukan kanker prostat pada mumi berusia 2.200 tahun. Temuan itu mengindikasikan bahwa kanker dipicu genetika, bukan lingkungan.
Salima Ikram, sang profesor yang merupakan anggota tim peneliti mumi di Portugal selama dua tahun, mengatakan bahwa mumi itu adalah seorang pria yang meninggal saat usia 40-an tahun.
"Kondisi hidup di masa lalu sangat berbeda, tidak ada polutan atau makanan yang dimodifikasi, atau hal-hal yang membawa kita untuk melihat bahwa kanker tak selalu berkaitan dengan faktor industri," katanya, seperti dikutip huffingtonpost.com.
Ikram mengatakan, temuan ini merupakan kasus kanker prostat tertua kedua di dunia. Menurut tim peneliti, kasus tertua pertama berasal dari kerangka seorang raja di Rusia, 2.700 tahun lampau.
Kanker prostat seakan momok bagi pria. Penyakit yang menyerang organ intim pria itu disebut sebagai penyebab kematian pria kedua setelah kanker paru-paru.
Deteksi dini
Seperti dikutip Telegraph, sejumlah ilmuwan di Bristol University berhasil mengidentifikasi dua jenis protein berkadar tinggi yang ditemukan di tubuh pria dengan kanker prostat. Protein ini berkembang di dalam organ dan jaringan tubuh, terutama saat masih di dalam kandungan dan masa kanak-kanak.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan kadar protein 2.686 pria dengan kanker prostat dan 2.766 pria sehat.
Dr Mari-Anne Rowlands, ahli epidemiologi kanker yang memimpin penelitian ini mengatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan protein itu menjadi satu-satunya penyebab pertumbuhan sel kanker prostat.
"Tapi ini menunjukkan kemungkinan kita mengidentifikasi biomarker baru yang potensial menjadi penanda dini kanker prostat yang selama ini cenderung tanpa gejala," ujarnya. "Yang kami perlukan saat ini adalah penelitian lebih lanjut."
Hasil penelitian ini disampaikan pada konferensi National Cancer Research Institute di Liverpool, tahun lalu. Sebelumnya, sejumlah peneliti di Inggris mengungkap kemungkinan deteksi dini kanker prostat melalui tes urin. Ini untuk mengidentifikasi risiko genetika kanker prostat pada pria.
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar