Senin, 14 Maret 2011

Smartphone Kian Bersinar di Asia-Pasifk



Keyboard Qwerty pada smartphone (blog.dk.sg)

Pengapalan smartphone diperkirakan mencapai 137 juta unit pada tahun 2011. Tahun ini merupakan kali pertama pengapalan smartphone menembus angka 100 juta unit di wilayah Asia Pasifik, kecuali Jepang. Demikian laporan terbaru dari IDC.

"Smartphone menjadi perangkat 'panas' di tahun 2010, tumbuh dua kali lipat dibanding tahun 2009," kata Melissa Chau, research manager for client devices, domain research group IDC, seperti dikutip Cellular News, Senin 14 Maret 2011.

"Di tahun 2011, IDC memprediksi 'api' smartphone akan tetap menyala selama daya serap konsumen tinggi dan vendor-vendor terus berlomba untuk meraih laba besar. Momentum ini juga mendongkrak pendapatan operator di sisi layanan data. Sementara para stakeholder 'bertempur' untuk memikat para pengembang aplikasi," tandasnya.

Di tahun 2011, pertumbuhan ponsel akan terus berlanjut. Ponsel, yang meliputi ponsel fitur dan ponsel pintar, diperkirakan tumbuh nyaris dua kali lipat menjadi 942 juta pada akhir tahun, dibandingkan 551 juta unit di tahun 2010.

Baik ponsel fitur maupun ponsel pintar menunjukkan pertumbuhan yang kuat sepanjang tahun lalu. Pertumbuhan tahunan ponsel fitur mencapai 17% di tahun 2010. Derasnya arus produk low-end buatan China dan beberapa produk lokal memberikan kontribusi yang signifikan. Dan, ternyata para penyedia ponsel lokal masih mengandalkan desain ponsel candybar meski desain ponsel QWERTY cukup berjaya setidaknya dalam dua tahun terakhir.

"Pasar candybar itu selalu ada peminatnya. Biasanya segmen entry level. Minat segmen tersebut juga tinggi untuk teknologi dual-on GSM. Sebab itu, pada produk terakhir kami, TOOT 202, kami menyisipkan teknologi dual on GSM serta tombol musik khusus di samping desain candybar," kata Direktur Marketing & Sales TOOT Mobile Salimin di Jakarta.

TOOT bukanlah satu-satunya brand yang merilis ponsel candybar. Pemain seperti Nexian di Indonesia, ZTE di Cina, dan G-Five di India bertengger di daftar 5 vendor terbesar pada tahun lalu dengan mayoritas produknya adalah candybar. Salimin mengatakan, saat ini ponsel candybar memang tengah menjadi tren. Hal itu terlihat dari banyaknya vendor lokal di Indonesia yang masih merilis ponsel candybar.

"Kami sendiri tetap akan merilis ponsel-ponsel candybar setiap bulannya. Seperti TOOT 202, kami harap ponsel-ponsel candybar dapat terjual setidaknya 10-20 ribu unit per bulan," ujarnya.

Di tahun 2015, smartphone akan meningkat delapan kali lipat lebih cepat hingga menyamai tempo ponsel fitur. Di tahun tersebut, smartphone diramalkan akan menembus angka penjualan 359 juta unit secara global. Dalam persentase, sekitar 60 persen ponsel yang dikapalkan di tahun itu adalah smartphone.

Untuk tahun 2011 dan seterusnya, IDC memprediksi akan lebih banyak produk yang muncul berbasis Android tetapi dengan harga rendah. Sehingga, permintaan Android tidak hanya tinggi di negara-negara maju tetapi juga terjangkau dan dapat diserap oleh pengguna di pasar negara berkembang.

Sampai hari ini, posisi Nokia dan Symbian OS masih belum tergantikan di puncak. Tetapi, IDC yakin Android bisa menyalip Symbian pada tahun ini sebab produk baru Nokia, yaitu Windows Phone, telah dikonfirmasi tidak akan hadir hingga akhir tahun ini.


• VIVAnews

0 comments:

Posting Komentar

Archive

 

zoom-mycasebook. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates presents HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords