Sebuah teleskop antariksa NASA telah menangkap getaran gelombang akibat terhempasnya sebuah bintang raksasa.
Bintang raksasa ini melesat dengan kecepatan 54.000 mph melintasi awan gas dan debu.
NASA menggunakan observatorium orbit yang disebut WISE untuk memantau angkasa dengan sinar infra-merah.
Alat inilah yang telah merekam adanya gumpalan lengkungan kuning akibat kekuatan angin bintang tersebut sehingga memicu menyemburnya gas dan debu.
Para astornom yakin bintang ini, adalah Zeta dalam konstelasi Ophiuchi si pawang ular, ketika berputar-putar mengelilingi bintang-bintang lain.
Karena pendampingnya meledak akibat ganasnya supernova, Zeta terhempas ke luar ke tempat yang lebih dalam.
Zeta Ophiuchi, sebagaimana telah diketahui, adalah bintang biru raksasa sangat panas yang terangnya 65.000 kali matahari kita dan besarnya 20 kali ukurannya.
Terletak sekitar 458 tahun cahaya dan akan terlihat lebih terang di langit malam apabila tidak diselimuti gas dan debu.
Namun umurnya diperkirakan hanya delapan juta tahun—jauh lebih pendek dari matahari kita, yang diperkirakan dapat mencapai 10 milyar tahun.
Seperti pendampingnya yang telah lama hilang, bintang inipun akan terurai sendiri akibat ledakan supernova.
Sumber : http://erabaru.net
0 comments:
Posting Komentar